Teratas di Survei Pilgub NTT Versi Indikator Politik, Ansy Lema: Saya Tidak akan Takabur dan Jumawa

Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dari PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema


KANAWAADVANCE.COM-- Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dari PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema, mengapresiasi survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024.

Survei yang berlangsung pada periode 9-14 Juli 2024 ini menempatkan Ansy Lema di posisi teratas simulasi elektabilitas Top of Mind atau jawaban spontan responden, unggul dari sejumlah bakal calon lainnya. 

"Saya memberikan apresiasi atas hasil survei Indikator Politik. Dan kita ketahui bahwa Indikator Politik adalah lembaga survei yang memiliki reputasi, kredibilitas, dan kompeten untuk melakukan survei-survei ini," kata Ansy Lema dalam wawancara di Nusantara TV yang disiarkan secara langsung pada Senin 22 Juli 2024.

Baca juga: Genjot Hasil Tani Berbasis Teknologi, Ansy Lema Siap Gandeng Kampus

Ansy yang pernah mengajar sebagai dosen di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Nasional (FISIP Unas) percaya bahwa survei yang dilakukan lembaga survei seperti Indikator Politik adalah scientific approach (pendekatan ilmiah) untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas kandidat dalam kontestasi politik.

"Survei merupakan scientific approach atau metode ilmiah untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas kandidat. Sehingga, jika diterapkan dengan metodologi yang benar, menurut saya, data-data ini pasti valid, akurat, dan layak untuk dipercaya," ungkap putra asli NTT kelahiran Kota Kupang berdarah campuran Ende (Flores) dan Belu (Timor) itu.

Diketahui, hasil survei terbaru Indikator Politik menunjukkan pada bagian politik elektoral, simulasi Top of Mind atau jawaban spontan responden, elektabilitas tertinggi diperoleh Ansy Lema dengan 6,9 persen suara. Disusul secara berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Emanuel Melkiades Laka Lena (Melki Laka Lena) di 6,8 persen dan Benny Kabur Harman di 6,3 persen.

Baca juga: Ansy Lema Dapat Dukungan Penuh Alumni Seminari Pius XII Kisol Lintas Angkatan Menangkan Pilkada NTT 2024

Walau berada di posisi teratas, Ansy Lema sadar hasil survei dari lembaga survei yang dipimpin Prof Burhanuddin Muhtadi itu sifatnya masih sementara. Karena itu, ia mengaku tidak akan jumawa dengan hasil tersebut.

"Survei sebelum hari H pencoblosan, apapun hasilnya, harus direspons secara positif. Maksudnya begini, kalau hari ini posisi saya teratas, saya tidak boleh takabur dan juga jumawa. Artinya, ini adalah posisi yang sifatnya sementara, fluktuatif, dan dinamis," kata Ansy kepada sang pembawa acara, Desmona Chandra.

Apalagi, masih dari survei yang sama, ternyata popularitas politisi muda yang akrab dipanggil Kaka Ansy itu cenderung masih rendah. Tingkat popularitas Ansy Lema di angka 38,8 persen, masih di bawah popularitas nama-nama seperti Gubernur petahana Victor Laiskodat 84,6 persen, Melki Laka Lena 48,7 persen, dan Benny K Harman 44,1 persen.

Baca juga: Universitas Nusa Nipa Maumere dan Ansy Lema Siap Berkolaborasi Majukan NTT

Namun aktivis '98 ini menganggap dengan  popularitas yang cenderung rendah, tapi memiliki elektabilitas melampaui kandidat lain adalah hal yang baik.

"Artinya, dengan tingkat popularitas Ansy Lema yang masih berada di angka 38 persen, jauh di bawah kandidat yang lain, tetapi saya berada pada posisi teratas elektabilitas top of mind, maka itu berarti kalau popularitas saya bisa ditingkatkan dan kemudian bisa berubah menjadi akseptabilitas dan kemudian menjadi elektabilitas, berarti ruang untuk peningkatan angka elektabilitas masih terbuka lebar," jelasnya.

Ansy menambahkan, jika pengenalannya bisa digenjot hingga 60 persen dalam waktu satu bulan, maka mungkin posisi elektabilitasnya juga akan terkatrol ke atas.

Sebagai informasi, survei Indikator Politik pada periode 9-14 Juli 2024 itu dilaksanakan untuk memotret peluang dari nama-nama bakal calon gubernur yang mulai beredar di ruangan publik dan menjadi perbincangan warga di NTT menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Kagumi Ansy Lema Ketika Bicara di TV, Milenial Sikka Senang Bertemu Langsung

Populasi survei adalah warga negara Indonesia di NTT yang telah memiliki hak pilih pada pemilihan kepala daerah tahun 2024, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang telah menikah ketika survei dilakukan.

Dalam survei ini jumlah sampel 1.000 responden, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Kemudian dilakukan oversample di wilayah Manggarai Raya (Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur) sebanyak 400 responden, sehingga total sampel sebanyak 1400.

Dengan asumsi metode multistage random sampling, ukuran sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar lebih kurang 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Di IFTK Ledalero Ansy Lema Paparkan Makna Tagline Beta Cinta NTT

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali kualitas ini tidak ditemukan kesalahan berarti. *

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak