Andre Hugo Pareira Puji Ansy Lema, Sebut Figur Muda yang Merakyat dan Mau Berkorban

Politisi PDIP NTT bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Adian Napitupulu.


KANAWAADVANCE.COM -- Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan telah menetapkan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema sebagai Calon Gubernur dalam Pemilihan Gubernur NTT tahun 2024.

Sejumlah tokoh partai 'moncong putih' ini pun memberikan kesaksian tentang sosok politisi muda asal Ende dan besar di Kota Kupang ini.

Salah satunya datang dari senior Ansy Lema di PDIP yang juga anggota DPR RI saat ini, Andreas Hugo Pareira. Politikus asal Maumere ini menilai juniornya itu adalah sosok pemimpin muda yang merakyat, mau berkorban, dan siap untuk melayani rakyat.

Menurut dia, menjadi pemimpin NTT itu adalah orang yang mau berkorban. Dan yang mau berkorban itu tentu orang yang mempunyai waktu, yang mempunyai sikap, dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang siap untuk melayani.

Baca juga: Influencer NTT Siap Kampanyekan Ansy Lema di Pilgub NTT 2024

"Oleh karena itu, pemimpin NTT ke depan, kita pilih yang muda, yang sederhana, yang siap untuk melayani masyarakat NTT, dan itu adalah Ansy Lema," katanya usai mengikuti Rakerda di Kota Kupang, Rabu 10 Juli 2024.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun memuji setinggi langit kepada sosok Ansy Lema. 

Menurut dia, Ansy Lema adalah figur  pemimpin muda yang memiliki pengalaman yang sangat lengkap, terlibat sebagai tokoh mahasiswa di dalam pergerakan tahun '98 ketika melawan rezim yang otoriter, dan kemudian terus menggembleng kemampuan menjadi politisi nasional.

"Sehingga [ditambah] dengan pengalamannya sebagai anggota DPR RI, menjadikan Saudara Ansy Lema punya wawasan nasional dan internasional, punya pengalaman yang sangat lengkap untuk membawa kemajuan NTT dalam posisi geostrategis yang sangat penting dalam cara pandang geopolitik Soekarno, karena NTT berbatasan dengan Australia, harus dipimpin oleh seseorang yang memiliki pemahaman terhadap geopolitik, seseorang yang percaya kepada riset, inovasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya.

Baca juga: Mayoritas Batak, Seleksi Catar Akpol Polda NTT 2024 Tuai Kontroversi

Waktu mahasiswa, Ansy Lema memang aktif di sejumlah organisasi pergerakan prodemokrasi. 

Ansy merupakan salah satu pendiri Forum Kota (Forkot), pernah menjabat sebagai Ketua Senat FISIP Universitas Nasional (Unas) periode 1997-1998, aktif sebagai anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan tercatat sebagai Aktivis 98 bersama Adian Napitupulu.

Menurut Hasto, sebagai mantan penyiar di TVRI, kemampuan komunikasi Ansy Lema tak perlu diragukan lagi. Kemampuan komunikasi yang baik ini kemudian semakin lengkap ketika ditambah dengan pemahaman aspek ideologi Pancasila, sistem politik, hingga aspek spriritiual yang juga sama baiknya.

Alasan pengalaman yang kaya itulah, ungkap Hasto, yang membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan memberikan amanat penugasan sebagai calon Gubernur NTT kepada Ansy Lema. Hasto yakin, dengan pengalaman yang dimiliki, Ansy Lema mampu membawa lompatan kemajuan yang nyata bagi NTT.

Baca juga: Gadis16 Tahun di Flotim NTT Diperkosa 13 Pria dalam 2 Hari, DPR Turun Tangan

"Kami mohon doanya kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur agar sejarah yang dulu telah diperjuangkan oleh para tokoh-tokoh bangsa, Bung Karno memiliki sejarah yang sangat penting di Ende, Pak Farns Seda, dan lain-lain, semua membanggakan kita semua, dan kepemimpinan itu akan digelorakan bagi kemajuan NTT oleh Saudara Ansy Lema," tandas Hasto.

Pujian yang sama juga dilontarkan Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP sekaligus Wakil Sekjen Bidang Komunikasi Adian Napitupulu.

Adian mengaku mengenal Ansy sejak masih mahasiswa. Mereka sama-sama pernah aktif di Forkot. Namun setelah lulus S1, mereka sempat berpisah lama, dan bertemu lagi ketika sama-sama menjadi anggota DPR RI dari partai yang juga sama.

"Secara umum, Ansy orang baik, dia jujur, tidak main uang, dan sebagainya. Calon Gubernur yang keren, lah. Gak nyesal rakyat NTT kalau milih dia," ungkap salah satu aktivis 98 ini.*

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak