 |
| Rikardus Wawo, Bakal Calon Bupati Nagekeo Periode 2024-2029 |
KANAWAADVANCE.COM--Nama Rikardus Wawo kembali muncul dalam bursa pemilihan kepala daerah Nagekeo periode 2024-2029. Politisi muda kelahiran Maunori, Kecamatan Keotengah ini siap bertarung setelah adanya kepastian mundurnya politisi PDI Perjuangan, Patris Lali Wolo dalam pesta rakyat tersebut.
Rikard Wawo merupakan politisi partai Demokrat, saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Kaban Bapilu) DPD Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Politisi muda partai Demokrat ini pernah bertarung di pilkada Nagekeo tahun 2013, saat itu Rikar Wawo menjadi cawabup dari Calon Bupati Wolfgang Lena.
Maju melalui jalur nonpartai atau independen, kedua sosok ini cukup populer dan mendulang suara lumayan banyak ukuran bagi pendatang baru saat itu.
Saya pernah mendengarkan secara langsung ketika Wolfgang Lena dan Rikardus Wawo melakukan kampanye dipasar Nangaroro waktu itu.
Ada satu janji yang saya masih ingat yaitu jika terpilih mereka akan membangun suatu pusat kursus Bahasa Inggris di ibukota kabupaten dan juga didesa-desa. Semua yang ikut kursus disitu tanpa bayar alias gratis.
Baca juga: Putra Nagekeo Menjadi Lulusan Terbaik Abid Dikmata TNI AD Tahun 2024
Ini sangat menarik jika pemimpin Nagekeo yang terpilih nanti mengeksekusi program ini. Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional, di negara manapun orang akan berkomunikasi atau membuka percakapan awal menggunakan bahasa Inggris.
Sosok muda Partai Demokrat ini, diyakini kapabel dalam urusan membangun suatu wilayah atau daerah. Saat ini selain sebagai pengurus partai, alumus STFK Ledalero ini juga dipercayakan menjadi Ketua Tim Program Tata kelola bagi percepatan pembangunan Papua melalui Otsus.
Menurutnya, masyarakat Nagekeo butuh figur muda dalam membangun daerah tercinta.
"Masyarakat Nagekeo butuh tokoh muda, orang baru yang memiliki spirit baru untuk memimpin daerah ini," sebut Rikar Wawo
Baca juga: Bangga, Miss Indonesia Asal Ngada Dikontrak RCTI
Lulusan Ilmu Politik Pembangunan Universitas Rotterdam, Belanda tersebut sangat optimis jika dipercayakan akan berkolaborasi membangun Nagekeo secara menyeluruh tanpa ada perbedaan.
"Tentu saja ini butuh kolaborasi dan saya akan meminta semua pihak untuk memberikan masukan sebelum saya membuat sebuah kebijakan. Sehingga asas pemanfaatannya jelas, tepat sasaran, dan terukur," ungkap Rikar yang juga merupakan Dosen Jurusan Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana, Kupang*