Sedih, PMI Asal Malaka NTT 11 Tahun di Negeri Jiran Berjuang Sekolahkan Anak Namun Meninggal Karena Pneumonia

Penjemputan jenazah PMI asal Malaka, bapak Nikolas Nesi di Bandara El Tari Kupang


KANAWAADVANCE.COM--Kematian Bapak Nikolas Nesi yang merupakan Pekerja Migran Indonesia  non prosedural (ilegal) pada 31 Mei 2024 di Hospital Teluk Intan Perak menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga terutama istri dan anak-anaknya. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Bapak Nikolas sempat di rawat di Rumah Sakit Sekira 3  atau 4 hari lalu meninggal dunia.

Nikolas adalah sosok ayah yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga. Pria warga Desa Lamudur, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur tersebut pergi merantau sejak tahun 2013 dan tujuan ke sana untuk bekerja di perkebunan sawit guna memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.

Baca juga: Siap Bekerja untuk NTT, Ansy Lema Ikuti Fit and Proper Test di Kantor DPP PKB

Febi Bitaela, putri almarhum mengatakan bahwa bapaknya pergi ke Malaysia jalan sendiri tanpa dilengkapi dengan dokumen resmi atau melalui jalur ilegal. 

"Saat itu bapak jalan sendiri tanpa direkrut. Jadi, tidak ada dokumen yang resmi," kata Febi.

Bapak Nikolas Nesi berdasarkan penuturan anak kandungnya, Febi Bitaela yang dikutip dari detikBali di Bandara El Tari Kupang mengungkapkan bahwa ayahnya meninggal karena sakit Pneumonia sudah tiga tahun, tapi sang ayah tidak beritahu mereka.

"Bapak sakit pneumonia sudah tiga tahun, tapi selama ini kami tidak diberitahu kalau bapak sedang sakit," ungkap Febi Bitaela.

Baca juga: Temukan Fakta Baru Kematian Satu Keluarga Akibat Longsor di Ende NTT

Feby mengungkapan motif ayahnya ke Malaysia yaitu agar bisa mengubah kondisi ekonomi keluarga dan juga menyekolahkan ke 4 anaknya.

"Karena, saat itu kami tiga orang sedang kuliah. Tidak ada apa-apa lagi untuk bayar biaya sekolah, maka bapak memutuskan untuk kerja di sana. Setiap bulan itu pengiriman uangnya lancar untuk kami bayar biaya sekolah dan kuliah," ungkap Febi mengenang ayahnya tercinta.

Mendengar kabar mengenai ayahnya yang tidak bisa menelan makan dan minum, perempuan berusia 27 tahun, itu tak henti-hentinya menangis dan berdoa agar bapaknya bisa sembuh dan cepat pulang untuk bertemu.

"Saya tidak bisa buat apa-apa. Saya menangis dan berdoa, semoga bapak diberikan kesembuhan supaya pulang untuk bertemu dengan kami," kenang Febi.

Baca juga: Cetak Prestasi Baru, Pj. Bupati Nagekeo Benarkan Sudah Ada Penyerahan Kantor DPRD Nagekeo

Namun takdir berkata lain, tepatnya pada Jumat, (31/5/2024), Febi beserta sejumlah keluarganya mendapat kabar tentang kematian sang ayah.

Pemulangan jenazah bapak  Nikolas Nesi ke NTT difasilitasi Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT. 

Jenazah tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang, menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 448 sekira pukul 12:45 Wit, Selasa (11/6) dai dijemput oleh pihak keluarga.

Proses pemulangan jenazah sampai ke daerah asalnya di Malaka difasilitasi oleh BP3MI NTT menggunakan mobil Ambulance milik BP3MI NTT.*


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak