Petugas Keamanan Meninjau Lokasi Kejadian. |
KANAWAADVANCE.COM--Persitiwa berdarah kali ini terjadi di ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang persisnya di sebuah kafe di Jalan WR Mongsidi, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang pada (16/6) dini hari.
Berawal dari menggelar nonton bareng (nobar) Euro yang pertemukan kedua tim kuat Spanyol vs Kroasia, mereka juga menggelar pesta miras jenis sopi yang diduga sebagai pemicu peritiwa berdarah tersebut.
Kombes Aldinan Manurung yang juga menjabat sebagai Kapolresta Kupang Kota mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal dari para pemuda itu menggelar pesta miras jenis sopi di Kafe.
"Mereka berkumpul di sini untuk menyaksikan pertandingan sepakbola antara Spanyol vs Kroasia dan mereka juga menggelar pesta miras jenis sopi di kafe Alung," ungkap Kombes Aldinan.
Penikaman itu menyebabkab 1 korban meninggal dan 2 korban mengalami luka sayatan.
Korban Ferison Sinlae meninggal dunia akibat kehabisan darah, Jemsi Sinlae dan Stefen Alung mengalami luka sayatan.
Aldinan mengungkapkan bahwa setelah kejadian korban Ferison sempat dibawa ke Rumah Sakit oleh rekan-rekannya, namun korban meninggal dijalan karena kehabisan darah.
Baca juga: Anak Mantan Bupati Nagekeo Rano Aoh Segera Daftar ke PDIP
"Setelah kejadian, sejumlah rekan-rekannya sempat membawa korban (Ferison) ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uli Kupang. Tapi, korban tidak tertolong karena kehabisan darah," ungkap Aldinan.
Mengenai motif, Kombes Aldinan mengatakan murni akibat mabuk namun akan didalami.
"Tidak ada unsur saling dendam. Ini murni akibat mabuk sopi. Tapi saya tetap dalami motifnya lebih lanjut," beber Aldinan.
Kronologi kejadian
Para pemuda yang menggelar nobar dan diselingi dengan minuman keras, juga melakukan karaoke.
Pada saat setengah main (half time), korban Ferison Sinlae umur 39 sedang karaoke, pelaku berinsial BB saat itu langsung mengambil mikrofon untuk bernyanyi juga.
Namun korban tidak memberikan mikrofon kepada BB, sehingga keduanya terlihat saling adu mulut dan cekcok. Pelaku yang tidak terima dengan perlakuan korban, langsung mengambil sebilah pisau di dinding dan menikam leher korban bagian kiri satu kali.
Tikaman itu membuat korban jatuh bersimbah darah. Tidak hanya Ferison, korban juga menyerang korban lainnya Jemsi Sinlae umur dan Stefen Alung yang bermaksud melerai mereka.
Akibat serangannya membuat dua korban lainnya mengalami luka, Jemsi mengalami luka pada pelipis kanan dan kakinya dan Stefen yang mengalami luka sayat pada pelipis kanannya.
Baca juga: Korban Judi Online Bisa Terima Bansos, Menko PMK Beberkan Alasannya
Pelaku melihat kondisi sudah tidak aman, langsung melarikan diri. Saat ini polisi masih meminta keterangan Jemsi dan Stefen dan beberapa saksi mata lainnya.*