Korban Kebakaran Gudang LPG di Bali Bertambah Jadi 11 Orang, Ini Identitas Para Korban

Lokasi kejadian Jalan Cargo II, Kelurahan Ubung Kaja, Denpasar Utara


KANAWAADVANCE.COM--Kebakaran gudang LPG (Liquefied Petroleum Gas) milik Sukojin yang beralamat di Jalan Cargo II, Kelurahan Ubung Kaja, Denpasar Utara pada Minggu (9/6) menimpa 18 orang, mereka semua adalah pekerja di gudang tersebut.

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber terpercaya, data terbaru per hari jumat (14/6) kebakaran tersebut  telah memakan 11 korban dan 7 orang masih dalam keadaan kritis. 

Semua korban yang telah meninggal dunia disebabkan oleh luka bakar begitupun dengan 7 orang yang tersisa dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.

Baca juga: Gudang LPG Yang Menghilangkan 7 Nyawa dan 11 Kritis Ternyata Pernah di Gerebek Polisi, Ini Alasannya

Berikut identitas 11 korban tewas serta luka bakar yang dialami akibat kebakaran gudang LPG di Denpasar:

  1. Purwanto dengan luka bakar 74 persen.
  2. Edy Herwanto dengan luka bakar 85 persen.
  3. Yudis Aldyanto dengan luka bakar 85 persen.
  4. Petrus Jewarut alias Ernus dengan luka bakar 80 persen.
  5. Robiaprianus Amput dengan luka bakar 87 persen.
  6. Yoga Wahyu Pratama dengan luka bakar 81 persen.
  7. Katiran dengan luka bakar 57 persen.
  8. Eko dengan luka bakar 80 persen.
  9. Danu dengan luka bakar 79 persen.
  10. Yolla Aldy Zoellyanto dengan luka bakar 45,5 persen.
  11. M Umar Efendi dengan luka bakar 71 persen.

Affan Priyambodo selaku Direktur Medik, Perawatan dan Penunjang RSUP Prof Ngoerah mengatakan bahwa semua korban dirawat di burn unit dan tetap melakukan perawatan.

"Pasien semua dirawat di burn unit dengan rencana tindakan lanjutan tetap memperbaiki keadaan umum dan perawatan luka pasien," kata Affan. 

Baca juga: Gudang Gas Elpiji di Bali Terbakar , 13 Kritis dan 5 Meninggal Termasuk 2 Kakak Beradik Dari Mabar NTT

Dokter I Gusti Putu Hendra Sanjaya selaku dokter bedah plastik RSUP Prof Ngoerah dan juga sebagai penanggung jawab pasien mengungkapkan rata-rata para korban yang masih dirawat mengalami luka bakar 30 persen hingga 90 persen. 

Lanjut Hendra, mereka mengalami luka bakar di beberapa anggota tubuh mereka.

"Luka bakar ada di wajah, tangan, dada, dan kaki," sebut Hendra.

Mengenai kondisi beberapa korban yang kulitnya sudah rusak, Hendra menuturkan para korban  berpotensi mengalami gangguan pada organ dalam tubuh, terutama paru-paru.

Baca juga: Sedih, PMI Asal Malaka NTT 11 Tahun di Negeri Jiran Berjuang Sekolahkan Anak Namun Meninggal Karena Pneumonia

"Berikutnya bisa (berpengaruh) ke fungsi organ yang lain seperti ke ginjal, saluran darah. Ledakan gas ini sangat berpengaruh ke paru-paru," tutur Hendra.

Menyoal harapan hidup para korban, dokter bedah plastik RSUP Prof Ngoerah itu mengatakan dalam beberapa kasus pasien dengan luka bakar lebih dari 60 persen masih dapat bertahan dan selamat, intinya pasien tidak menghirup banyak asap dan kebakarannya terjadi di ruang terbuka. 

"Artinya, menghirup gas terlalu banyak itu sangat mempengaruhi kondisi pasien," ungkapnya.*


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak