Jangan Menahan Kencing, Ini Bahayanya Jika Sering Lakukan!

Ilustrasi menahan kencing

 

KANAWAADVANCE.COM--Tindakan menahan kencing bisa membahayakan diri sendiri. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RSPI Sulianti Saroso dr Rizka Zainudin, SpPD dalam siaran di Youtube Kementrian Kesehatan dengan tema "Sering Nahan Pipis? Ini Yang Akan Terjadi!" membeberkan bahwa penting untuk segera pipis, karena adanya zat-zat beracun yang perlu dikeluarkan, dan berbahaya apabila dibiarkan menumpuk.

Rizka mengingatkan kita agar tidak sering menahan rasa pipis terlalu, karena banyak dampaknya untuk kesehatan kita, seperti sensasi terbakar setelah berkemih, seperti ada yang mengganjal atau anyang-anyang dan juga bisa terjadi batu pada saluran kemih.

"Nah, apa yang terjadi kalau terlalu sering? Nah, ketika terlalu sering, Sobat Sehat, itu bisa terjadi batu, batu saluran kemih," ujar dr. Rizka Zainudin

Baca juga: Diduga Ini Motif Lain Pelaku di Kupang NTT Tega Menikam Sahabatnya Hingga Tewas

Selain itu terlalu sering menahan pipis bisa berujung pada infeksi saluran kemih yang berat hingga hilangnya kesadaran.
"Kalau infeksi, bisa bersifat lokal dan sistemik. Lokal gejala lokal. Yang bahaya terjadi secara sistemik, bisa infeksi berat," ungkapnya lagi.

Lanjut dokter Rizka, infeksi berat tersebut terjadi akibat bakteri yang berkembang biak di saluran kemih karena sering menahan pipis.

Koloni bakteri ini tidak hanya di saluran kemih saja, tapi juga bisa masuk ke dalam darah. Lalu menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan peradangan sifatnya sistemik.

"Kalau sampai berat bisa menyebabkan kondisi sepsis. Dia infeksi berat disertai gangguan fungsi organ lain. Bisa hati, otak, penurunan kesadaran dan sebagainya," jelas dr Rizka.

Baca juga: Menerima Kematian Sebagai Musibah, Seorang Ibu di NTT Menangis Histeris Sambil Memeluk Jasad Suami

Dia menyebutkan, organ-organ yang dapat terdampak apabila sering menahan pipis antara lain ginjal dan ureter.

"Kemudian efek yang ketiga, itu bisa infeksi. Sobat Sehat. Jadi infeksi itu terjadi akumulasi bakteri yang menyebabkan proses peradangan," tambahnya seperti dilansir detik.com (17/4/2024).

Dia menjelaskan, pada infeksi saluran kemih, ada sejumlah orang yang dapat diserang, seperti ginjal, kandung kemih, dan ureter. Pada infeksi, ada kolonisasi bakteri yang dia masuk ke dalam organ tersebut, kemudian menyebabkan peradangan.

"Proses peradangannya itu bisa terjadi lokal, localized di organ terkait, atau, kalau lebih parahnya, peradangan itu bisa terjadi sistemik. Jadi dia bisa menyebar ke seluruh tubuh," katanya.

Baca juga: Praka Hendrik Fonataba Sosok Yang Peduli Dengan Warga Tewas Tertembak, Diduga Pelakunya Anggota KKB

Kandung kemih, ujarnya, terdiri dari otot dan syaraf, yang meregang ketika menahan pipis. Ketika otot-otot tersebut terlalu sering meregang, maka elastisitasnya berkurang, sehingga kemampuan menahan pipis berkurang.

"Jadi kecenderungan, kalau mau ke kamar mandi, jadi kayak ngompol. Jadi belum kita ingin mengeluarkan, kencingnya udah keluar sendiri. Itu bisa terjadi inkontinensia," katanya.

Dia menjelaskan bahwa normalnya, kapasitas kandung kemih seseorang adalah 300 hingga 500 cc. Saat kandung kemih hampir penuh, katanya, maka syaraf dan otot mengirimkan sinyal ke otak agar isinya segera dibuang.

Lebih lanjut, dr Rizka membagikan tips bagi untuk mencegah terlalu sering menahan kencing pada kondisi tertentu.

Baca juga: ILUNI SSP Gelar Pemilihan Ketua Baru dan Ucapan Apresiasi Terhadap Kepengurusan Lama Periode 2022-2024

Misalnya, jika sedang dalam perjalanan jauh, upaya yang mungkin bisa dilakukan adalah mengurangi asupan cairan.

"Mungkin 1-2 jam terakhir minum sebelum masuk kereta. Berkemih (buang air kecil) sebelumnya sehingga frekuensi tidak terlalu sering, setelah itu minum seperti biasanya," tutupnya.*

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak