Calon Gubernur NTT Ansy Lema. |
KANAWAADVANCE.COM -- Bakal Calon Gubernur NTT dari PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengajukan pengunduran diri dari DPR RI setelah resmi dimandatkan DPP PDIP maju sebagai calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Adapun saat ini Ansy Lema menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPR RI periode 2019-2024 dan Kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029.
Baca juga: Ansy Lema 'Spill' 4 Kriteria Cawagub, Ungkap Sudah Lakukan Komunikasi
Politikus asal Ende yang lahir dan besar di Kota Kupang ini mengaku keputusannya sudah bulat untuk mundur dari DPR RI guna mempersiapkan diri melakukan komunikasi dan konsolidasi politik menyongsong Pilgub NTT 2024.
Dengan demikian, Ansy Lema menegaskan bahwa ia terjun langsung ke tengah masyarakat tanpa memanfaatkan fasilitas dan privelese sebagai anggota DPR RI.
"Sebagai bukti komitmen utuh untuk NTT tersebut, saya telah putuskan untuk mundur dari kursi DPR RI. Pengunduran diri ini telah saya konsultasikan dengan petinggi partai dan para senior di internal PDI Perjuangan. Selain itu, pengunduran diri pejabat publik saat telah resmi ditetapkan sebagai calon telah ditegaskan dalam Undang Undang Pilkada," katanya di Jakarta, Sabtu (29/6).
Setelah mendapat mandate dari PDIP, Ansy Lema akan menjalankan rangkaian sosialisasi program hingga kegiatan kampanye lainnya tanpa embel-embel acara ataupun kunjungan kerja.
Pada kesempatan yang sama, pria berdarah Ende Flores dan Belu ini juga mengucapkan terima kasih dan memohon izin kepada masyarakat Dapil NTT II yang telah memilihnya sebagai anggota DPR RI.
Baca juga: Nikmati Listrik Setelah 78 Tahun Merdeka, Kades Fatunisuan di TTU Terima Kasih ke Anggota DPRD Terpilih Veronika Lake dan Yayasan JPCC
Ia menejelaskan tujuan pengabdiannya adalah pada kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks ini, posisi sebagai seorang eksekutif, secara khusus sebagai kepala daerah, akan memiliki yang lebih luas untuk memberikan dampak langsung dibandingkan posisi sebagai legislator.
Apalagi sejak dimulainya penerapan otonomi daerah pada tahun 2004, kewenangan kepala daerah dalam menjabarkan orientasi pembangunan daerah menjadi semakin luas.
Ansy Lema bertekad akan merumuskan visi-misi, program, kebijakan maupun keputusan kepala daerah yang akan berdampak terhadap pembangunan NTT.
"Dengan jadi Gubernur, saya tetap bersama dan akan memperhatikan konstituen. Justru dengan pilihan ini, saya yakin bisa memusatkan perhatian, mengerahkan kemampuan, bekerja, dan hadir untuk kepentingan masyarakat NTT, termasuk untuk orang-orang yang telah memilih saya sebagai anggota DPR RI," ujarnya.
Baca juga: Patris Lali Wolo Ditetapkan DPP PDIP Maju di Pilkada Nagekeo
Ansy Lema menegaskan bahwa langkah untuk maju Pilgub NTT hanya semata-mata merupakan wujud cinta dan pengorbanan untuk masyarakat NTT.
Bahkan, Ansy menambahkan, ia berani berkorban “di depan”, keluar dari zona nyaman demi masyarakat NTT.
"Cinta itu yang menggerakkan hati saya untuk kembali ke NTT, mendorong saya untuk mengabdikan diri secara langsung melayani masyarakat NTT dengan meninggalkan jabatan saat ini sebagai anggota DPR RI. Saya mundur untuk suatu tujuan lebih besar," tukasnya.
Ansy Lema telah dikenal vokal dalam membela kepentingan nelayan, petani, dan peternak di ruang-ruang rapat DPR RI.
Keberpihakannya pada kepentingan masyarakat NTT melalui corong DPR RI dan komitmennya pada perjuangan membela kepentingan serta menyuarakan aspirasi wong cilik membuat mantan aktivis prodemokrasi ini mendapatkan banyak suara dukungan dari masyarakat NTT untuk maju dalam kontestasi Pilgub 2024.
Banyaknya aspirasi yang didukung kajian metodologis dan kajian lapangan serta pemeriksaan rekam jejak dan kapasitas telah membulatkan pilihan PDIP untuk mengusungnya sebagai Cagub NTT.*