Tekuk Bayern Leverkusen 3-0, Gian Piero Gasperini Cetak Sejarah

 

Gian Piero Gasperini Merayakan Juara Europa Bersama Atalanta.

KANAWAADVANCE.COM -- Klub sepakbola Seri A Italia, Atalanta mengubur mimpi Xabi Alonso menjadi pelatih anyar tanpa kekalahan dalam satu musim kompetisi tahun 2023/2024. 

Bayer 04 Leverkusen, pasukan Alonso gagal menjuarai liga Europa, setelah dipecundangi pasukan Gian Piero Gasperini 3-0 di Aviva Stadium, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB.

Pasukan Xabi Alonso sebelumnya berhasil menjuarai liga Jerman di pekan ke-28 dengan mencatatkan unbeaten atau tidak terkalahkan hingga akhir musim Bundesliga, 34 pertandingan.  

Leverkusen pun jadi tim pertama yang memenangkan Liga Jerman dengan status invincibles. Dari 34 pertandingan musim ini, Florian Writz cs menang 28 kali dan 6 kali seri. 

Sederet rekor pecah dalam invincibles Bayer Leverkusen. Mereka menumbangkan rekor tak terkalahkan terbanyak Bundesliga yang sebelumnya dipegang Bayern Munich (32 pertandingan).

Baca juga: 2 Imam di Filipina Diduga Terlibat Pendanaan Teroris

Bayer 04 Leverkusen atau lebih dikenal dengan Bayer Leverkusen berhasil mencatatkan sejarah sebagai tim yang tidak terkalahkan terpanjang yakni sebanyak 51 pertandingan, memecah rekord yang dipegang oleh Benfica yang bertahan selama 59 tahun dengan mencatatkan 48 pertandingan tanpa kalahan.

Gian Piero Gasperini Akhiri Unbeaten Alonso

Xabi Alonso harus puas menjadi runner-up setelah kalah telak dari Atlanta 3-0 tanpa balas pada pertandingan final liga Eropa.

Writz cs harus mengakui keunggulan La Dea yang tampil impresif sehingga menyulitkan pasukan Xabi Alonso untuk membuat gol.

Kekalahan pada final Liga Europa menghentikan catatan tidak terkalahkan dari tim asuhan Xabi Alonso musim ini.

Sejak pluit awal dibunyikan, Atalanta langsung bermain ofensif kendati Leverkusen mendominasi dalam penguasaan bola.

Baca juga: Ini 8 Rahasia Kenapa Jepang Menjadi Negara Maju 

 Akhirnya pada menit ke 12, pasukan Gian Piero Gasperini berhasil menjebloskan bola ke gawang Bayern. Berawal dari umpan Teun Koopmainers dari sisi kiri, yang kemudian dikonversi menjadi gol oleh Adomola Lookman.

Sial kembali menimpa Die Werkself, ketika pada menit ke-26, Lookman kembali mencatatkan namanya dipapan skor setelah berhasil mencuri bola operan dari Granit Xhaka yang kemudian menggiring kedepan kotak penalti dan memperdayai Kovar dengan sepakan melengkung ke tiang jauh.

Writz cz, mendapatkan peluang di menit ke-35 saat Alejandro Grimaldo menerima umpan lambung Palacios dan tinggal berhadapan dengan Juan Musso, namun bisa diredam karena sepakannya mengarah tepat ke kiper Atalanta tersebut. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Baca juga: Ini Beberapa Alasan, Pj. Bupati Nagekeo Lakukan Mutasi Kepala Bapelitbangda

Pada babak kedua, kedua tim tidak menurunkan intensitas permainan. Leverkusen melancarkan serangkaian serangan untuk mengejar ketertinggalan. Namun, Leverkusen kembali kebobolan oleh gol ketiga Lookman pada menit ke-75 sehingga  Atalanta mempersebsar kedudukan menjadi 3-0.

Gian Piero Gasperini Raih Juara Pertamanya Sabagai Pelatih dan Pemain.

Disitir dari media detik.com, Gian Piero Gasperini berhasil membawa Atalanta juara Liga Europa. Kesuksesan itu menjadikan pelatih berusia 66 tahun tersebut meraih trofi pertama dalam kariernya.

Ini menjadi laga final pertama Atalanta di pentas Eropa. Tim asal Bergamo itu langsung mampu membawa trofi Liga Europa ke Italia setelah terakhir kali singgah pada 1999 saat Parma juara.

Gasperini adalah otak di balik kesuksesan ini. Trofi Liga Europa sekaligus menjadi gelar pertamanya dalam karier sebagai pemain dan pelatih.

Dia sempat tiga kali membawa Atalanta ke final Coppa Italia. Semua kesempatan itupun sekali digagalkan Lazio dan dua kali oleh Juventus.*

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak