Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina// Photo:doc. |
KANAWAADVANCE.COM--Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina melontarkan pernyataan kontroversial yakni menuduh umat Kristen merencanakan membentuk “Negara Kristen” sendiri dengan mengambil bagian dari Bangladesh dan Myanmar. Pernyataan tersebut beliau sampaikan saat memimpin pertemuan Aliansi Besar 14 Partai pada 23 Mei yang lalu.
Dikutip dari The Daily Star, Hasina yang merupakan perdana menteri terlama dalam sejarah Bangladesh, mengungkapkan bahwa Banglasdeh seperti Timor Leste, mereka akan membentuk negara kristen.
“Seperti Timor-Leste, mereka akan membentuk negara Kristen dengan mengambil bagian dari Bangladesh (Chattogram) dan Myanmar dengan basis di Teluk Benggala,” kutip The Daily Star atas pernyataan Hasina.
Baca juga: Kasus Berdarah Terjadi Lagi Di Provinsi NTT
Dia mengatakan pemerintah berada di bawah tekanan untuk mengizinkan pemerintah asing menggunakan pangkalan di Teluk Benggala, yang dia tolak tanpa menyebutkan nama negaranya.
“Banyak yang mengincar tempat ini. Tidak ada kontroversi di sini, tidak ada konflik. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ini juga salah satu kejahatan saya di mata mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa inilah sebabnya Awami Pemerintahan liga selalu dalam masalah.
Atas pernyataan tersebut, organisasi-organisasi Kristen terkemuka mengaku terkejut dan khawatir karena Perdana Menteri menuduh mereka.
“Kami, umat Kristiani di Bangladesh, dan para pemimpin kami – Konferensi Waligereja Bangladesh (CBCB) dan Forum Persatuan Gereja-gereja di Bangladesh (UFCB) terkejut dan khawatir,” demikian pernyataan bersama yang dikeluarkan pada 26 Mei.
Baca juga: Legenda Hidup Nagekeo Erwin Togo Gabung ke Tim Pelatih Rans Nusantara
Uskup Agung Dhaka Mgr. Bejoy N. D’Cruze, ketua CBCB dan ketua UFCB menandatangani sebuah pernyataan bersama bahwa di dunia yang terglobalisasi dan sekuler saat ini, gagasan tentang ‘Negara Kristen’ tidak masuk akal.
Uskup Agung D’ Cruze menegaskan bahwa umat Kristiani selalu mendukung upaya menjaga kedaulatan Bangladesh.
"Umat Kristiani selalu mendukung upaya menjaga kedaulatan Bangladesh, mengingat umat Kristiani berjuang demi kemerdekaan negara itu dari Pakistan tahun 1971 dan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan bangsa;"tegas Mgr. Bejoy N. D’Cruze
Dengan kejadian itu, Uskup Agung D’ Cruze meminta perhatian pihak berwenang agar memberikan perlindungan kepada komunitas Kristen.
Baca juga: Kisah Rambu Anggi dari Soe: dari Jual Sayur dan Kayu Api hingga Raih S2 di Jawa
“Oleh karena itu, saya minta perhatian pihak berwenang untuk memastikan bahwa komunitas Kristen tidak menghadapi kesulitan atau ketidakamanan apa pun; jika diperlukan, perlindungan harus diberikan kepada komunitas Kristen,” pinta Uskup Agung D’Cruze.
Pernyataan Hasina membuat para analis politik dan keamanan terkejut, beberapa di antaranya mengatakan masih belum jelas mengapa perdana menteri mengeluarkan pernyataan seperti itu sekarang.
“Apa yang kami ketahui adalah adanya pemberontakan di Bandarban serta Kuki dan Chin telah menuntut hak-hak mereka. Beberapa mungkin beragama Kristen, namun tuntutan mereka bukan untuk sebuah negara Kristen,” kata analis keamanan dan mantan komodor udara Ishfaq Ilahi Choudhury kepada UCA News.
Choudhury merujuk pada peningkatan militansi yang dilakukan Front Nasional Kuki-Chin (KNF), termasuk kekerasan, perampokan, dan penculikan di Bandarban, salah satu dari tiga distrik perbukitan di tenggara Bangladesh yang berbatasan dengan India dan Myanmar, dalam beberapa bulan terakhir.*