Deklarasi dukungan kepada Ansy Lema oleh Relawan Milenial Belu. |
KANAWAADVANCE.COM — Kelompok Milenial Kabupaten Belu menilai Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema layak menjadi Calon Gubernur dalam Pilgub NTT 2024. Deklarasi dukungan digelar di BSF Cafe, Atambua, Rabu (17/4/2024).
Aksi deklarasi ini menyusul dua deklarasi sebelumnya yang dilakukan di Kota Kupang dan Kota Maumere oleh kelompok demografi yang sama, yaitu kaum milenial.
Ini menunjukkan bahwa antusiasme politik generasi milenial cukup tinggi dalam menyambut Pilgub NTT 2024 yang bakal digelar pada 227 November mendatang.
Anak-anak muda tidak sekadar berdiskusi di ruang hampa, tetapi menunjukkan keberpihakan politik untuk salah satu kandidat yang memang dianggap layak memimpin Flobamora.
Yohanes Ancelus Mau, Koordinator Relawan Milenial Belu menjelaskan, deklarasi relawan murni datang dari inisiatif nurani. Mereka terpanggil untuk mencari figur yang memiliki kepedulian dan rekam jejak teruji, peduli dan bekerja nyata mendukung pembangunan Kabupaten Belu yang berada di wilayah perbatasan Republik Indonesia.
"Setelah mencermati rekam jejak semua figur, kami menilai Kaka Ansy paling layak menjadi Gubernur NTT. Alasannya, karena sejak menjadi anggota DPR RI, Kaka Ansy sering bersuara lantang di Senayan agar Pemerintah Pusat memperhatikan Belu dan wilayah perbatasan lainnya," lanjut Yohanes.
Yohanes, milenial yang berprofesi sebagai petani in menerangkan, Ansy mengusung paradigma perbatasan yang tidak hanya mengedepankan keamanan (security), tetapi juga kesejahteraan (prosperity).
Sebagai anggota DPR RI asal NTT, Ansy Lema sering meminta Pemerintah Pusat untuk memperhatikan Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Malaka dan Kabupaten Rote Ndao yang berada di wilayah perbatasan.
Membangun Indonesia dari teras depan Indonesia selalu diperjuangkan politisi PDI Perjuangan berdarah Belu ini.
"Kaka Ansy adalah Putra Perbatasan. Karena perbatasan negara bagi Kaka Ansy tidak lagi daerah pinggiran (periferal) atau terbelakang. Perbatasan adalah teras depan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus diperhatikan dan dibangun secara optimal. Dan Kaka Ansy selalu memberi diri berjuang untuk wilayah perbatasan, termasuk Kabupaten Belu," ungkapnya.
Tokoh milenial lainnya, yaitu Atta Martins mengafirmasi pendapat Yohanes sambil membeberkan kerja nyata Ansy Lema untuk Kabupaten Belu selama lima tahun ini.
Sejak berada di Komisi IV DPR RI, Ansy berhasil memperjuangkan bantuan alat mesin pertanian, ternak, kapal, pupuk organik, dan program pemberdayaan untuk petani, nelayan, dan peternak di Kabupaten Belu.
Ansy Lema berjuang agar perhatian, kepedulian dan keberpihakan pemerintah dirasakan secara nyata hingga wilayah perbatasan dan berbagai pelosok negeri.
"Kami masyarakat Belu sudah mendapat banyak bantuan hasil perjuangan Kaka Ansy selama di DPR RI. Bantuan yang sama juga merata diberikan ke kabupaten lain. Kami yakin ketika Kaka Ansy menduduki jabatan eksekutif pembangunan wilayah perbatasan meningkat pesat," tegasnya.
Damianus Berao menambahkan bahwa Ansy Lema saat ini menjadi inspirator dan motivator bagi anak-anak muda Belu, bahkan NTT. Ansy Lema adalah satu-satunya legislator dan Calon Gubernur berdarah Belu yang memiliki rekam jejak dan kinerja brilian.
"Nenek kandung Kaka Ansy berasal dari Sadi, Belu. Jadi Kaka Ansy adalah saudara kami. Perjuangan Kaka Ansy adalah perjuangan kami. Kami senasib sepenanggungan, apalagi untuk tujuan yang mulia, yakni kemajuan NTT," imbuhnya.
Ance Mau kembali menambahkan, Ansy Lema berasal dari keluarga politisi dan aktif di pemerintahan. Ansy mengenal dan akrab dengan dunia politik sejak kecil.
"Gen politik" Ansy menjadi bekal berharga untuk berpolitik di manapun kewenangan didaulat oleh masyarakat.
"Bapaknya Kaka Ansy adalah Bapak Raymundus Lema, politisi, mantan anggota DPRD Provinsi tiga periode. Neneknya, Maria Petronela Inacio adalah mantan anggota DPR RI tiga periode. Om kandungnya, Mayjend TNI AD Gabriel Lema, kini menjabat posisi sebagai As Operasi Panglima TNI di Mabes TNI. Ini jadi modal berharga Kaka Ansy," katanya.
Kelompok Milenial Belu berharap deklarasi dukungan dapat menjadi pertimbangan PDI Perjuangan untuk merekomendasikan Ansy Lema pulang membangun NTT.
Karena NTT membutuhkan pemimpin visioner, cerdas, berintegritas, berkapasitas serta mampu menjalankan ide dalam kerja nyata seperti Ansy Lema.
"Ayo Kaka Ansy, pulang bangun NTT. Kami siap bergotong-royong bekerja membangun dan memajukan NTT. Kami anak perbatasan siap mendukung dan memenangkan Kaka Ansy menjadi Gubernur NTT," ungkapnya.*