Provinsi NTT. |
KANAWA ADVANCE -- Provinsi NTT berpotensi hilang dalam beberapa tahun ke depan. Pemekaran di wilayah provinsi kepulauan itu akan membuat NTT hanya tinggal nama.
Ada rumor yang beredar bahwa provinsi yang terkenal dengan Flobamora ini akan dimekarkan menjadi empat provinsi. Flobamora adalah singkatan dari Flores, Sumba, Timor dan Alor.
Isu ini mencuat di tengah pertumbuhan pendudukan dan sumber daya manusia yang semakin memadai yang setidaknya bisa memenuhi syarat minimal pembentukan sebuah provinsi.
Provinsi pertama meliputi Pulau Flores dan Lembata, mencakup Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur dan Lembata. Ada rencana tambahan dua kabupaten baru, yaitu Kota Maumere dan Adonara.
Nama provinsi ini adalah Provinsi Kepulauan Flores. Isu pembentukan provinsi Flores sebetulnya jauh sebelum pembentukan provinsi NTT itu sendiri.
Namun karena alasan politik, para tokoh masyarakat pada tahun 1950-an memutuskan untuk mengabaikan pembentukan provinsi Flores dan lebih ingin menyatukan tiga residen di wilayah Sunda Kecil bagian timur yang mencakup Flores, Timor dan Sumba.
Sejauh ini, pembentukan provinsi Flores merupakan kerinduan paling besar masyarakat Flores karena secara administratif, daerah ini sangat layak dengan SDM yang mumpuni.
Tidak hanya memiliki hampir setengah populasi provinsi NTT, Flores dikenal sebagai pulau terindah di dunia yang harum semerbak seperti bunga. Belakangan, ada penobatan Flores sebagai "The Singing Island" yang merepresentasikan tradisi masyarakat Flores yang pandai menyanyi.
Provinsi kedua yang akan terbentuk di NTT meliputi Pulau Sumba dan Sabu Raijua, mencakup kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Sabu Raijua dan beberapa kabupaten baru yang akan dimekarkan.
Nama provinsi ini adalah Sumba Sabu Raijua. Secara genealogis, memang Sumba dan Sabu Raijua merupakan dua wilayah yang memiliki ikatan keturunan. Perawakan orang-orang di dua pulau ini nyaris sama dan memiliki tradisi budaya yang sama, terutama cium hidung.
Provinsi ketiga meliputi Timor Barat, mencakup Kabupaten Malaka, Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan. Rencananya akan bernama Provinsi Timor Barat, karena berbatasan langsung dengan negara Timor Timur atau Timor Leste.
Secara kultural, wilayah-wilayah di sini lebih mirip karena memiliki bahasa yang sama. Struktur genealogis pun nyaris sama.
Provinsi terakhir meliputi Kupang Raya dan Alor, mencakup Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Alor dan beberapa kabupaten baru yang akan dimekarkan. Nama provinsi ini adalah Kupang Raya.
Sebagai pusat pemerintahan NTT, Kupang telah menjadi magnet bagi seluruh masyarakat di bumi Flobamora. Tidak hanya destinasi pendidikan, tetapi juga sebagai destinasi wisata dan tempat tinggal.
Wilayah Kupang Raya memiliki corak kebudayaan yang sama, dengan struktur genealogis yang sama. Kecuali orang-orang Flores, wilayah ini didominasi oleh suku Rote Ndao dan mereka memiliki nama besar di ibukota NTT tersebut.
Karena lebih maju, wilayah ini memiliki prospek yang lebih strategis karena nantinya akan berada di tengah-tengah ketiga provinsi lainnya.*