Prof. Ery Seda. |
KANAWA ADVANCE -- Putri sulung ahli ekonomi Indonesia asal NTT, Frans Seda, Dra. Francisia Saveria Sika Ery Seda, M.A., Ph.D resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Pengukuhan intelektual perempuan asal kabupaten Sikka, NTT tersebut digelar pada Kamis (21/9). Dengan pengukuhan tersebut, Ery Seda menjadi satu-satunya perempuan asal Flores, NTT yang bergelar profesor.
Menurut penuturan beberapa mantan muridnya, Ery Seda sebetulnya tidak tertarik pada gelar profesor, sebuah kehormatan yang diimpikan banyak akademisi. Menurut dia, gelar profesor banyak salah sasaran dalam praktiknya.
Mengingat kontribusi ilmu pengetahuan yang diberikannya kepada masyarakat, Departemen Sosiologi UI akhirnya memperjuangkan gelar tersebut. Hal mana yang sebenarnya bisa dilakukan sejak dulu.
Usaha tersebut pun berbuah hasil. Di usia yang sudah cukup sepuh, Universitas Indonesia dengan bangga memberikan gelar Guru Besar atas karya-karya akademiknya yang tak terbilang bagi diskursus ilmu pengetahuan di Indonesia.
Ery Seda mulai mengajar di Universitas Indonesia sejak 1991. Berbeda dengan ayahnya yang merupakan ahli ekonomi, Ery Seda menekuni ilmu sosiologi.
Selama ziarah intelektualnya, Ery Seda telah menerbitkan 26 penelitian, yang antara lain dipublikasikan di jurnal dalam negeri maupun luar negeri. Sebanyak 16 dari karyanya merupakan artikel, sisanya chapter (3), conference contribution (3), copyright (2) dan lainnya (2).
Di samping tugasnya sebagai pengajar, Ery Seda ikut mendirikan Frans Seda Foundation dan kini menjabat sebagai Anggota Board of Trustees.
"Kami berharap pencapaian ini dapat terus menginspirasi kerja dan pencapaian masa depan lainnya tidak hanya bagi masyarakat tapi khususnya untuk pengembangan lebih lanjut dari Frans Seda Foundation," bunyi pernyataan resmi Frans Seda Foundation di laman Facebooknya, Kamis (21/9).
Proficiat Prof. Ery Seda
Building Bridges, Creating Opportunities!