MRRH caleg Nasdem. |
KANAWA ADVANCE -- Awal mula tersebarnya video syur berdurasi 19 detik bakal caleg DPRD NTT dari Partai Nasdem di Kupang bugil sangat mencengangkan.
Menurut penuturan akun Tiktok Alex Pandang dalam unggahannya, Jumat (25/8), video tersebut bermula ketika caleg Nasdem berinisial MRRH melakukan transaksi jual beli foto dan video dengan salah satu yang diduga pelaku penyebar video MRRH di media sosial hingga viral.
Alex mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar tiga bulan namun diduga baru disebarkan pelaku baru-baru ini karena motivasi untuk memeras korban.
"Kejadian ini baru sekarang saja viralnya, tapi kejadian ini sesungguhnya sudah berlangsung dua-tiga bulan lalu," katanya.
Adapun unggahan Alex yang merupakan warga Kupang tersebut viral di media sosial Tiktok. Videonya telah dibagikan 1.216 akun dan ditonton oleh 157 ribu orang.
Alex dalam kontennya mengaku mendapat informasi valid dari orang yang berada dalam lingkaran terdekat dari MRRH, perempuan pemeran video 19 detik itu.
Pada mulanya korban diiming-imingi uang oleh pelaku dengan syarat memberikan foto bugilnya. Dua kali MRRH mengirim fotonya kepada pelaku dan dibayar lunas.
"Korban awalanya diumpan dan diiming-imingi untuk kirim foto (bugil) dan dibayar. Korban termakan iming-iming, lalu mengirimkan foto kepada pelaku dan ditransfer (uang)," jelasnya.
Dia menceritakan pada kali ketiga pelaku meminta korban mengirim video syur yang kemudian viral di media sosial. Bukannya membayar sesuai kesepakatan, pelaku mengancam balik korban.
Kepada MRRH, pelaku meminta bayaran dua kali lipat dari uang yang pernah ditransfernya jika tidak ingin foto dan videonya disebarkan di media sosial.
Karena tidak mentransfer uang seperti yang diinginkan pelaku maka video bugil tersebut akhirnya disebar sehingga viral.
Akibatnya, MRRH yang telah terdaftar sebagai daftar caleg sementara pun mengundurkan diri per 19 Agustus lalu.
Alex mengingatkan kaum perempuan agar tidak tergoda oleh iming-iming bayaran dari oknum tertentu yang ingin memeras. Namun tanpa disadari, tuntutan gaya hidup hedon membuat kaum perempuan terjebak pada logika instan mendapatkan uang.
"Kita patut belajar dari peristiwa ini," ungkapnya.*